Cerita Serem

Assalamu'alaikum^^

Sesuai judul, kali ini saya mau menceritakan cerita serem. Ceritanya serem banget. Jadi, buat Anda-Anda-Anda yang penakut, silahkan baca postingan ini sampe abis untuk membuktikan seberapa penakut kah diri Anda.

Jadi begini, tadi iseng aja buka-buka folder yang isinya foto-foto jaman SMA. Terus nemu foto yang sedikit fenomenal. Foto itu pernah jadi trending topic di sekolah selama beberapa hari, ditambah dengan bukti-bukti yang menguatkan kebenaran foto tersebut.

Sebelumnya, ada baiknya kalian tau kalau di sekolah saya (sebut saja SMA XXX) sering terjadi kesurupan massal. Kalo udah ada yang kesurupan, saya paling semangat ngeliatin dari kejauhan. Iya, cuma ngeliatin doang.
Mau ngedeketin, nggak ada keberanian!
Mau nolongin, takut ketularan!
Ah, itu yang ngebikin bimbang!


Tiap MOS, pasti bakal banyak siswa baru yang kesurupan. Dari angkatan dulu-duluuuu dan mungkin masih sampai sekarang. Tapi anehnya, di angkatan saya nggak pernah ada yang kesurupan sama sekali. Dan kemudian saya sadar, jin pun nggak sudi deket-deket kami.
HAHAHAHAHAHA *ini kenapa pula ketawa-_-*

Balik ke cerita foto!

Dulu di sekolah ada agenda tahunan yang mesti diikutin sama anak-anak XII IPA, yaitu praktikum Kimia di pantai. Tentang garam sih kalo nggak salah. Praktikumnya dirangkaikan sama acara bakti sosial. Kita mesti nyumbangin makanan, buku, dan baju layak pakai ke warga-warga yang tinggal di sekitaran pantai (sebut aja Pantai YYY).

Dari cerita-cerita yang menyebar, dulu para alumni banyak yang kesurupan waktu ke Pantai YYY. Guru-guru juga udah ngingetin supaya kita nggak betingkah waktu di sana. Bahkan para tokoh masyarakat di sana juga ngingetin lho! Katanya sih di sana emang banyak makhluk halusnya. Apalagi di sana ada kapal gede yang karam. Kapal itu lumayan mewah. Tapi beberapa bagiannya udah hancur. Bener-bener nambah kesereman pantai itu.

FYI, sebelum-sebelumnya saya bareng anak OSIS pernah nginep di pantai itu untuk baksos. Suasana di sana serem banget waktu malem. Maklum aja sih ya, di sana emang kurang penerangan. Dan pas paginya, Si Ketua OSIS ngakunya ngeliat anak kecil (yang udah pasti bukan manusia) lagi main-main di kapal karam itu sekitar jam 2 pagi. Tapi Alhamdulillah, sama sekali nggak ada yang kesurupan. Seperti yang saya bilang tadi, jin nggak mau deket-deket kami!

Sumber

Balik ke cerita foto!
*ini perasaan balik-balik mulu-_-*

Pas turun dari bus, semua anak-anak pada berhamburan keluar kan. Karena saya males bawa barang baksos, jadi saya memutuskan untuk langsung menuju ke perkampungan tempat pembuatan garam. Iya, jahat memang.

Anak-anak yang pada bawa barang baksos ternyata pada fotoan di sebuah jembatan. Foto mereka banyak banget. Pokoknya dari awal kegiatan sampe akhir, fotonya sampe ratusan gitu. Dan keesokan harinya, foto-foto itu udah dicetak semua sama seorang temen buat ditaruh di album. Kita ngeliatin semua foto-fotonya. Sampe akhirnya ada seorang temen yang nyadar dengan keanehan sebuah foto.

"Cewek yang berdiri di antara Yek sama Sena siapa? Kok alisnya putih?"

Pertanyaan yang bener-bener mengalihkan perhatian dunia hiburan. Entah apa hubungannya sama dunia hiburan, yang jelas kita semua sibuk merhatiin foto yang kita duga sebagai foto penampakan. Karena nggak puas liat foto yang udah dicetak, kita ngeliatin foto yang ada di laptop. Kita perbesar dan perhatiin dengan saksama. Merinding sumpah! Langsung aja foto itu diedit Wida, dan dimasukin ke Facebook.

Ini nih fotonya :

Kalo foto aslinya diperbesar, kepala yang keliatan itu serem pokoknya. Rambutnya kusut, kulitnya coklat dan keliatan kasar, terus alisnya putih. Kita cek bagian bawah, nggak ada kakinya. Malah pas kita tanya orang-orang yang ada dalam foto (Yek, Sena, Bio, Qoqom, Epi, Wida, Suci), mereka ngerasa cuma foto bertujuh doang, bukan berdelapan. Dan di foto mereka yang bertujuh lainnya, kepala serem itu nggak ada.

Anak-anak SA1CO (sebutan untuk IPA 1, kelas saya) menduga kalo kepala serem itu kepalanya Lumpia (nama samaran) yang merupakan anak SADACO (sebutan untuk IPA 2). Lumpia itu emang seneng menyelinap ke SA1CO. Lumpia nggak terima dituduh kayak gitu. Dia takut kariernya merosot gara-gara kita fitnah. Lumpia ngadu ke anak-anak SADACO. Taunya anak-anak SADACO malah membenarkan spekulasi kita. Lumpia merasa terjebak. Semakin Lumpia mengelak, semakin pula kita mendesak. Pukpuk buat Lumpia.

Emang bener sih ya kepala serem di foto itu bukan kepalanya Lumpia. Sengaja aja kita tuduh, soalnya Lumpia itu Drama Queen. Lebay banget responnya cuma dituduh begitu doang -___-
Kita nggak tau kepala serem di foto itu kepalanya siapa. Yang jelas itu nggak mungkin kepala sekolah *krik krik*

Akhirnya kasus kepala serem pun kita tutup karena ada banyak pihak yang nggak percaya kalau kepala itu bukan kepala manusia.

Beberapa saat kemudian, para siswa baru yang masuk OSIS pada pergi baksos lagi nih ke Pantai YYY. Sebagai senior di OSIS, saya nggak bisa ikutan karena sakit.

Denger-denger nih ya, anggota-anggota baru OSIS pada kesurupan waktu nginep di pantai YYY. Bikin kewalahan pokoknya! Udah gitu, ada anggota baru cewek (sebut aja namanya Martabak) yang kesurupan paling parah. Bahkan sampe baksosnya udah kelar, dia masih sering kesurupan.

Di sekolah pun dia beberapa kali kesurupan dan jin yang masuk ke tubuhnya itu masih jin yang sama, jin dari pantai YYY. Yang paling mengejutkan, si jin dalam tubuh Martabak bilang gini:

"Saya bakal pergi kalau semua orang yang kemarin pergi ke Pantai YYY nganter saya balik ke sana. Tanpa terkecuali!"

Dan saya pun sangat bersyukur karena saya nggak ikutan ke Pantai YYY sebelumnya.

Para pihak yang awalnya nggak percaya sama kepala serem yang bukan kepala manusia di foto itu mendadak jadi percaya setelah kejadian kesurupannya si Martabak.

Kepala serem, jin Pantai YYY... Mereka pasti saling berhubungan...
Lumpia, Martabak... Aaah, nama-nama itu benar-benar membuat saya kelaparan...

Itu aja sih ceritanya.
Serem, kan?
Iya iya, emang serem kok.