Friday, July 29, 2011

Ternyata Oh Ternyata !!

Kemarin sempet vakum selama beberapa hari, gak mosting di blog. Pastinya ada aja makhluk yang kangen dengan kemunculan postingan saya di dasbor mereka. Huahaha PD sekali.

Kalo di postingan ini saya cerita tentang kisah saya selama vakum gimana?
#krik krik (hening....tak ada yang menjawab)

Selama kurang lebih 3 bulan, saya kebanyakan menghabiskan waktu di rumah. Mulai dari masa penantian kelulusan SMA, libur hampir sebulan. Trus nunggu ijazah keluar. Nunggu pengumuman masuk universitas. Dan sampai sekarang masih menunggu bulan September. Yaaa, bulan September saya akan mulai menjalani hari-hari saya sebagai seorang mahasiswi. Aseeek.

Oya, sebelumnya kan saya pernah cerita kalau di rumah saya itu ada bimbel yang namanya RUMAH PENDIDIKAN ZET, dan kakak saya direkturnya. Dengan kerendahan hati, saya mengumumkan bahwa saya adalah sekretarisnya. Hahahaha. gak lucu yaa?

Bimbel ini di dirikan bulan Januari 2011 lalu. Akan tetapi pada tahun ajaran kemarin siswanya gak begitu banyak. Karena masih newbie. Hoho. Tahun ajaran baru kali ini, alhamdulillah siswanya udah lumayan banyaaaaak banget. Mulai dari siswa SD sampai SMA udah mulai mengenal bimbel yang bercokol di rumah saya sendiri.



Dulu waktu masa penantian kelulusan SMA, saya sering ngajar di bimbel ini. Kalau guru laen harus melewati serangkaian tes dulu, baru boleh ngajar. Lhaa kalo saya, hebat dong, tanpa tes langsung ngajar. ssstt sebenernya saya ngajar karena guru aslinya gak bisa dateng. saya cuma sebagai pengganti aja. hehe

Saat itu saya mengajar bahasa inggris untuk anak kelas 5 SD. Namun sekarang, saat saya resmi menjadi mahasiswi prodi Pendidikan Matematika, kakak saya mempercayakan saya untuk mengajar matematika. Sebenernya sih kebagian ngajar siswa SD kelas 5 dan 6 aja. Tapi karena guru-guru matematika yang lain ada yang mudik, saya jadi ngajar siswa SD kelas 5, 6 dan 7 SMP.

Huh? Cukup capek juga. Kadang harus ngajar di jam siang *jadi gak bisa tidur siang*, kadang jam sore *jadi gak bisa jj sore*.

Yang saya ingin ceritakan adalah kisah saya mengajar siswa kelas 6 SD 3 hari yang lalu.

Jam 16.00 saya siap-siap. Mulai dari mandi, pake baju + jilbab, dan shalat ashar.

Keluar kamar dan cek ruangan. Saya kebagian ngajar di ruang dalem.
Trus nungguin siswa-siswa saya di meja administrasi sambil main game di laptop.

Beberapa saat kemudian, datanglah seorang bapak paruh baya dengan 2 orang anak cukup besar dan 1 anak kecil berumur 4 tahun.
Setelah menjawab salamnya, saya mempersilahkan mereka masuk dan duduk di sofa.
Kakak saya keluar menemui mereka. Ternyata bapak itu ingin mendaftarkan 2 anaknya untuk les di sini. Yang paling tua siswa laki-laki kelas 3 SMP. Dan yang satunya lagi kelas 6 SD, jadi dia sudah bisa langsung belajar di kelas saya, karena hari ini memang jadwal untuk siswa kelas 6 SD.

JAM MENGAJAR MULAI

Saya mempersilahkan anak itu untuk memperkenalkan dirinya. Namanya ICHA.
Dalam hati saya berpikir, kok cowok namanya ICHA? Itu kan nama cewek. Ckck.

Selama satu setengah jam saya mengajar, saya berinteraksi cukup baik dengan anak baru itu. Ia tidak pernah malu bertanya jika ada materi yang ia kurang mengerti.

Setelah tepat pukul 18.00 WITA, les pun usai.
Saya mempersilahkan mereka untuk keluar ruangan. Dan Sii ICHA masih di tunggu oleh ayah dan sodara-sodaranya di sofa luar.
Saya menuju meja administrasi dan mengambil formulir yang sudah di isi oleh ICHA dan sodaranya.
Saya baca daaaaan saya melihat sebuah formulir bertuliskan nama MARISA...PUTRI.
"Heh? Kenapa seperti nama perempuan namanya ICHA?" tanya saya pada kakak saya yang duduk di meja administrasi.
Seketika kakak saya mencubit saya dan berkata,"ICHA itu memang cewek!"

Huaaaah? Ternyata dia anak perempuan. Langsung saya perhatikan lagi wajah Sii ICHA! Jiaaah dandanannya yang macho telah membuat saya terkecoh. Selama saya mengajar dia tadi, saya menganggap dia sebagai anak laki-laki,

Huhu, saat ICHA dan keluarganya pulang, kembali saya heboh menceritakan kesalahan saya itu. Ternyata orang tua saya yang sempet melihat ICHA juga mengira ICHA anak laki-laki. Haha, ternyata tidak hanya saya yang salah.

Kemarin jadwal siswa kelas 6 SD untuk les bahasa inggris. Dua orang siswa bernama Nisa dan Ayu datang terlebih dahulu. saya memberitahu mereka bahwa saya salah prakiraan, menduga ICHA adalah anak laki-laki. Dan ternyata, mereka berdua juga mengira bahwa ICHA memang anak laki-laki. Ckck terkecohlah kami semua.

ICHA juga datang kemarin. Masih dengan dandanan machonya. Rambut pendek, baju kaos putih cukup besar, celana jeans panjang dan tas selempang cowok. Saya perhatikan kembali wajahnya. Heyy, ternyata dia anak yang cantik. Hahaha!

2 comments:

  1. Coba periksakan matamu ke dokter .. barangkali sudah minus .. he he

    Kesian betul putri cantik dibilang ganteng :P

    ReplyDelete
  2. eeh coba mbak ani liat orangnya..

    macho sangat!!

    haha

    tp setelah saya tau dia cewek, manis keliatannya mbak..
    ckckck

    ReplyDelete

Hai, guys. Tinggalin komentar di sini, ya. Yang punya blog lagi jumpa fans di luar angkasa.