"Kamu mau ketemuan sama mantan kamu itu?" tanyaku tanpa menatapmu.
"Mungkin. Kenapa?"
"Aku... cemburu."
"Lebay."
"Iya. Aku cemburu."
"Kenapa mesti cemburu? Aku sama dia kan cuma temenan aja sekarang. Lagipula kenapa kalau ketemu? Memangnya kalau ketemu artinya kami bakal balikan?"
"NO! Jangan sebut kata terlarang itu. Kamu sama dia nggak bakal balikan!"
"Makanya kamu jangan khawatir gitu. Kalau kamu khawatir, itu artinya kamu nggak percaya sama aku."
"Aku percaya sama kamu. Tapi aku nggak percaya sama mantan kamu itu!"
Hening.
Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan-pelan. Aku tau sikapku barusan sangat kekanak-kanakan. Tapi aku yakin wanita mana pun pasti akan kesal kalau mengetahui kekasihnya akan bertemu dengan mantannya. Apalagi aku tau kalau mantanmu itu masih sangat menyukaimu.
Aku memilih untuk diam tanpa melirikmu sedikit pun. Aku sedang menunggumu mengucapkan sesuatu. Meminta maaf, mungkin. Atau mengatakan bahwa kamu akan membatalkan pertemuanmu dengan mantanmu itu. Kalau iya, tentu aku akan merasa sangat senang.
"Hei..." sapamu pelan.
"Apa?"
"Kamu pernah dengar quote ini, nggak? Being deeply loved by someone gives you strength, while loving someone deeply gives you courage."
"Mmm, pernah."
"Kamu tau, aku bisa memiliki keduanya karena kamu."
"Aku? Kenapa?"
"Dicintai seseorang akan membuat kita memiliki kekuatan, sedangkan mencintai seseorang akan membuat kita memiliki keberanian. Sekarang aku memiliki keduanya. Aku memiliki kekuatan karena kamu mencintaiku, dan aku memiliki keberanian karena aku mencintaimu."
Aku yang sedari tadi enggan melirikmu, seketika langsung menatapmu. Kamu memasang wajah super innocent-mu yang selalu membuatku jatuh cinta itu.
"Trust me, I'll not looking for someone better. I got you, and that's enough for me," sambungmu.
Aku masih menatapmu tanpa berkedip. Pipiku terasa panas. Sedangkan mataku berkaca-kaca. Untuk pertama kalinya aku mendengarmu mengucapkan kata-kata seperti itu, kata-kata yang mampu membuatku membeku. Kamu yang biasanya bercanda, tiba-tiba mengucapkan kata-kata yang tak pernah kuduga.
"Duh, kamu kebanyakan bengong deh. Pergi, yuk! Aku lagi pengen makan es krim. Kamu traktir aku, ya?" katamu sembari berdiri dan berjalan meninggalkanku.
Aku menyeka air mataku dan tersenyum lebar.
"Hei, tunggu aku!"
Aku mengejarmu, berjalan di sampingmu, dan menggenggam tanganmu erat. Sangat erat! Agar kamu tau bahwa aku juga memiliki kekuatan dan keberanian karenamu.
source |
leemeh :3
ReplyDeletembak, perjelas dia ndk jdi pergi ketemuan itu biar makin fly muehehe *mupeng
fiksinya bagus :3
ReplyDeletekekuatan dan keberanian gak bakal runtuh hanya karna keberanian sepihak u,u
so sweet sekali quote-nya. Aku juga ingin memiliki keduanya.
ReplyDeleteevaaaaa kok persis banget sm kisah percintaan saya y T_T,tp kereeeeennn :D
ReplyDelete