E-CAMP (Entrepreneur Camp)

Assalamu'alaikum^^

Helooo kamu...

Gimana puasanya?

Lancar aja, kan?

Ah, pasti lancar.

Kan udah besar :3

Saya dateng ke sini mau cerita lagi loh.

Ehem. Langsung aja ya! Mungkin "ini" adalah kesempatan emas yang bisa saya raih di umur saya yang masih sangat belia *padahal bentar lagi 20 tahun*. Berawal dari ajakan, desakan, dan juga ancaman dari beberapa pihak, akhirnya saya ikutan tes supaya bisa ikutan KMB (Kelompok Mentoring Bisnis) yang diadain sama komunitas "Tangan di Atas (TDA)". Komunitas ini udah tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Nah, di Mataram juga ada nih komunitasnya. Visi komunitas ini adalah membentuk pengusaha-pengusaha tangguh dan sukses yang memiliki kontribusi positif bagi peradaban #tsaaah.

Tesnya sih gampang, cuma tes wawancara doang. Yang ikut tes ratusan orang. Yang lulus cuma 41 orang. Dan sudah bisa ditebak bahwa saya adalah salah satu dari 41 orang tersebut #DihSongong.

Kebanyakan sih yang lulus remaja-remaja seumuran saya. Ada 3 anak yang masih SMA, sisanya ada yang udah kerja. Yang saya kenal di sana cuma beberapa orang aja. Kesempatan nih buat cari banyak gebetan temen baru.

Awalnya saya pikir peserta yang lulus mesti udah punya bisnis. Tapi ternyata dugaan saya salah. Rata-rata malah belum punya bisnis. Terus awalnya saya juga mikir kalau udah lulus tes, kita bisa langsung ikutan KMB (Kelompok Mentoring Bisnis), tapi ternyata dugaan saya salah. Ah, kenapa aku selalu salah? Tak pernah kah kau berpikir sedikit tentang hatiku? #KrikLama

Sebelum ikutan KMB, ada kegiatan yang namanya E-CAMP (Entrepreneur Camp) dari tanggal 6 - 7 Juli. Saya pikir camp-nya bakal di tengah hutan, dikelilingi pepohonan, dan jauh dari keramaian. Ternyata dugaan saya salah. Nah kan, salah lagi!

Sekitar pukul 13.00 kami semua kumpul di sebuah lokasi. FYI, kami diharusin bawa payung dari rumah. Nggak ngerti juga sih kenapa. Saya kan polos, jadi manut aja.

Berdo'a bersama sebelum naik bus

Sebelum naik bus

Dalem bus

Kami dibawa ke daerah Narmada, Lombok Barat. Dan jreeeeeng... camp-nya di tempat ini :

Asrama

Cool. Kayak Villa gitu ya. Lokasinya emang lumayan jauh dari keramaian sih. Adem.

Taman di luar asrama. Ada berugak di tengah kolam.

Nah, selama acara berlangsung, HP dompet kamera perhiasan dan segala barang berharga harus disita. Awalnya sedih sih. Tapi semua terbayarkan karena acara ini seru gelaaaaaak!!!

Hari pertama acaranya dalem ruangan. Mulai dari pemberian materi seputar dunia entrepreneur (pengusaha) sampai nge-games gitu. Games-nya simple, seru, bikin ketawa, bikin semangat, dan bikin nambah gebetan sahabat. Tujuan dari games-nya adalah melatih jiwa entrepreneur  kami. Gimana seorang entrepreneur jatuh bangun dalam merintis bisnis, bagaimana seorang entrepreneur harus berusaha untuk mempertahankan bisnisnya. Terus apa lagi ya? Emmm, ya kayak gitu lah pokoknya.

 

Games balon. Melatih kita untuk selalu bekerja keras, tabah, dan nggak mudah menyerah #tsah

Menjelang sore kami semua ngemil di kafe asrama. Coffee Break istilah kerennya. Makanannya enak-enak semua. Duh, sayang ya acaranya cuma dua hari. Kalau seminggu, mungkin pulang-pulang saya bisa gemukan + uang jajan nggak berkurang #misi.

Nah, acara malemnya nggak kalah seru. Nama sesinya "MEMBANGUN MENTAL". Kami dimarahin, saling memarahi, terus ada sesi curhat di kertas. Banyak tuh yang nangis. Saya? Nggak nangis dong. Kan udah besar.

Setelah itu, bapak MC-nya nampilin foto seseorang yang lagi jalan di atas bara api. Katanya kami bakal disuruh jalan di atas bara api juga. HAHAHA nggak mungkin lah kami disuruh jalan di bara api. Nggak mungkin banget. Begitu pikir saya kala itu.

Tapi ternyata dugaan saya salah. Kami semua disuruh keluar ruangan dan di deket gerbang asrama udah ada bara api-nya.

Saya nyobain loh jalan di atas bara api itu. Agak-agak panas gimana gitu. Huh, ternyata saya bisa. Makin curiga kalau sebenarnya saya emang ada hubungan sama Limbad. Temen-temen yang lain juga nyobain semua kok. Nggak ada yang ngeluh kepanasan. Rata-rata pada ngeluh gara-gara bulu kakinya mendadak hilang.

Keesokan paginya, ada sesi MEMBANGUN KARAKTER. Kami semua pake baju kemeja/batik dan sepatu. Kami juga harus bawa payung. Dan kami keliatan kayak... em, kayak apa ya... bentar bentar, saya lagi nyari istilah kerennya. AHAAA, SALES PAYUNG! Iya, kami keliatan kayak sales payung.

Dan tantangan selanjutnya adalah : Kami bakal dibawa ke suatu daerah tanpa alat komunikasi dan uang. Kemudian kami bakal ditinggal di sana. Kami harus balik ke asrama sebelum jam 2 siang bagaimana pun caranya. Kalau misalnya nggak bisa balik, kami nggak bakal dicari atau dijemput. Kami mesti bawa pulang uang Rp 500.000,-, 2 fotokopian sertifikat tanah, dan harus makan siang dengan usaha sendiri.

Awalnya saya mikir mereka becanda. HAHAHA nggak mungkin lah kami bakal ditinggal. Nggak mungkin banget. Begitu pikir saya kala itu.

Tapi ternyata dugaan saya salah. Kami emang ditinggal di sana.

Kami dilepas di daerah pasar Masbagik (Lombok Timur). Jauuuuuuuh banget dari lokasi asrama. Sekarang saya ngerti fungsinya payung yang kami bawa apa. Kan sekarang sering tuh tiba-tiba hujan, tiba-tiba panas. You know lah payungnya buat apa. Miris banget kan.

Seberang jalan Pasar Masbagik

Kami semua dibagi dalam 8 kelompok. Saya sekelompok sama Kak Ari, Kak Dany, Kak Tini dan Diah. Awalnya kami bingung mau ngapain. Gimana caranya kami bisa dapet uang sedangkan kami nggak punya modal selain payung. Saya sih ngusulin supaya kami jualan payung. Tapi cuma payung saya doang yang bagus dan layak dijual, payung temen-temen yang lain udah nggak bagus dan nggak layak untuk dijual #songong. Akhirnya kami bagi tugas. Saya, Kak Ari, dan Kak Tini masuk pasar. Kak Dany dan Diah pergi ke kampung di seberang jalan buat nyari sertifikat tanah.

Dalem pasar kan rame banget. Kak Tini hilang ditelan keramaian. Mending ada HP, kan gampang dihubungi. Kami nggak punya HP, tjoy! Akhirnya saya sama Kak Ari berdua deh. Setelah beberapa menit bimbang, akhirnya kami berdua memutuskan untuk jualan roti. Kami nyamperin ibu-ibu penjual roti yang keliatan baik banget. Terus kami nawarin buat nge-jualin rotinya keliling pasar. Ibunya mau dan semangat. Kami pun tanpa malu keliling pasar dan teriak-teriak nawarin roti.

"ROTIIII... CUMA SERIBUUUU..." Begitu kata kami.

Aaaak itu saya sama Kak Ari. Nggak tau ada yang ngefoto =)

Nah, ini temen-temen yang lain :

Ternyata susah ya buat dapet uang. Entah kenapa saat itu uang seribu pun berasa berhargaaaa banget. Mungkin karena kami sama sekali nggak punya uang. Baru setengah jam aja saya udah ngeluh kecapekan, kehausan, dan kelaparan. Untung Kak Ari bawa air mineral. Jadi nggak kehausan. Air mineral, penghilang haus penunda lapar *ceritanya ngiklan*

Tapi Alhamdulillah banget, saya sama Kak Ari sampe ngambil stok roti 3 kali gara-gara rotinya laku terus. Beragam komentar bermunculan dari orang-orang pasar. Kebanyakan komentarnya begini :

"Padahal side inges kance gagah laguk makat mele dagang roti?" (Padahal kalian cantik sama ganteng tapi kenapa mau jualan roti?") *ah, jadi tersanjung*

Malah ada yang ngira kalau kami ini lagi masuk acara TV. Soalnya ibu-ibu di pasar ngeliat ada kamera. Iya, emang, kegiatan kami diliput secara diem-diem. Bahkan kami sendiri nggak tau ada kamera di sana.

Menjelang zuhur, kami semua ngumpul di tempat yang kami sepakati. Kelompok-kelompok lain keliatan banget pada kecapekan. Dan di antara semuanya cuma segelintir yang udah dapet fotokopian sertifikat tanah.

Oh iya, saya sama Kak Ari dikasih se-kresek roti loh sama penjual rotinya. Dan kami nggak makan berdua, tapi bareng kelompok-kelompok lain juga. Aduh, sweet sekalih.

Di tengah kebimbangan dan kepasrahan karena bingung gimana caranya pulang, akhirnya tercetus ide untuk patungan. Jadi, semua penghasilan tiap kelompok dikumpulin jadi satu dan entar kami nyari kendaraan buat pulang bareng-bareng.

Sekitar jam 3 siang kami pulang pake mobil yang di belakangnya ada baknya itu loh. Apa deh namanya. Pertama kali tuh saya naik begituan ._.

Dan dua jam kemudian kami sampai di asrama. Bisa mandi, makan, dan tiduran bentar. Dan kami lanjut ke acara sharing pengalaman di pasar tadi. Kocak-kocak ceritanya. Walaupun nggak ada yang dapet uang sampai 500ribu, tapi nggak masalah. Karena sebenernya yang dilihat itu gimana perjuangan kami bisa dapet uang dan pulang. KAMI HEBAT! Iya, begitu kata bapak-bapak panitianya '-')9

Malemnya kami pulang ke rumah masing-masing. Berat banget rasanya. Udah terlanjur sayang sih #halah. Tapi kami masih bisa kumpul kok entar di acara KMB (Kelompok Mentoring Bisnis).

Seneng banget bisa jadi salah satu peserta E-CAMP. Klise sih alasannya. Bisa dapet banyak gebetan temen baru, pengalaman baru, dan semangat baru.

Makin semangat nih buat jadi Young Entrepreneur '-')9

Peserta E-CAMP {}

Sumber foto : Kakak Panitia E-CAMP