Friday, December 9, 2022

Life Gets Better

Assalamu'alaikum^^

Alhamdulillah, I feel blessed and fulfilled. Tahun 2022 rasanya nano-nano banget. Mulai dari bahagia karena kesampaian ikut private makeup class, sakit beberapa bulan sampai frustrated, terapi ke psikiater, and now life gets better

Allah Maha Baik. Tahun 2020, aku kehilangan banyak uang dan teman. Tahun ini, alhamdulillah aku diberi rezeki melimpah dan kenal banyak teman baru yang jauh lebih seru. Aku percaya bahwa rezeki benar-benar sudah diatur Allah.

Pertengahan tahun ini, aku sakit dan harus rutin terapi ke psikiater. Alhamdulillah, sekarang kondisiku makin membaik. Dosis obatku perlahan diturunkan. Lagi-lagi, Allah Maha Baik. 

Jika ditanya apakah di tahun ini lebih banyak sedihnya atau bahagianya, sepertinya setara. Menurutku, sedih dan bahagia adalah fase yang pasti akan selalu datang. Entah saat kita sendiri atau berada di keramaian. Entah saat single atau memiliki pasangan. 

Tuesday, November 15, 2022

Tiba-Tiba Jogging

Assalamu’alaikum^^

Dalam rangka mewujudkan cita-cita menjadi manusia kaya raya, bahagia, dan sehat jiwa raga, aku memutuskan untuk olahraga. Percuma kalau banyak harta tapi kesehatan badan nggak dijaga. Gimana bisa bahagia?

Padahal olahraga tuh mudah, ya. Tapi kok berat banget rasanya. Sebenarnya olahraga di rumah pun bisa, tapi males aja. Apalagi nggak ada temennya.

Hari Minggu, 13 November, pukul 06.30 WITA, aku dijemput sepupuku untuk jogging di daerah pantai. Iya, sengaja, biar jogging with the view

Ternyata di pantai yang ada jogging track-nya lagi ada event. Rame banget. Nggak sanggup aku. Kami pun melipir ke daerah Senggigi yang ternyata dipenuhi bapack-bapack bersepeda. Nggak apa-apa. Yang penting nggak serame pantai sebelumnya.

Mata dimanjain banget rasanya. Sebagus itu view-nya. Padahal aku udah sering liat view begini, tapi aku selalu takjub tiap ngeliat lagi.

Monday, October 24, 2022

Company Gathering 2022

Assalamu'alaikum^^

Acara tahunan yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Kantorku mengadakan company gathering di sebuah villa, lokasinya di Batu Layar, Lombok. Antara excited dan deg-degan. Excited karena bakal liburan di tengah hiruk pikuk kehidupan dan deg-degan karena bakal ketemu banyak orang.  

Aku ditunjuk jadi MC di acara ini. Tentu aku bersedia dengan senang hati karena sudah cukup lama aku nggak nge-MC. Sekalian men-challenge diri sendiri. Apakah aku masih bisa? Apakah aku bakal baik-baik aja berdiri dan ngomong depan banyak manusia?

Hari Minggu, 9 Oktober, sekitar 60 orang berkumpul di kantor dan berangkat ke villa menggunakan bus. Rasanya seperti sedang study tour saat SMA. Kiri, kanan, kulihat saja, banyak pohon kelapa. Maklum, deket pantai, shay.

Lagi-lagi aku merasa bersyukur karena tinggal di pulau ini. Living in this island is a privilege. Aku udah nggak punya ambisi untuk hidup di luar negeri. Sekarang aku cuma pengen hidup tenang dan berkecukupan di sini.

Monday, October 3, 2022

Jadi, Biasakan Dirimu

Assalamu'alaikum^^

Tahu nggak, sampai saat ini, aku masih sering nonton Spongebob Squarepants. Kalau dulu sih nontonnya buat ngisi waktu luang aja. Dibikin ketawa engga, dibikin sedih juga engga. Tapi aku tetap menikmati walau episodenya diulang berkali-kali.

Makin tua, aku makin sadar, ternyata banyak percakapan yang lucu, deep, dan relatable di serial ini. Bahkan beberapa episodenya berhasil nge-trigger my anxiety. Looks like I took it too seriously.

Di salah satu episode, Patrick bilang, "Hidup memang tidak adil, jadi biasakan dirimu." 

Pasti kita sering dihadapkan pada keadaan yang bikin kita mikir kalau hidup ini nggak adil. Terus kita bertanya-tanya, "Kenapa harus aku yang mengalaminya?" 

Dulu tiap mengalami kejadian nggak mengenakkan atau dapat cobaan, aku sering menyalahkan keadaan. Merasa paling menderita dan sulit menerima realita. Kemudian aku mulai membandingkan hidupku dengan hidup orang lain yang kelihatannya lebih lurus dan mulus. 

Tuesday, September 27, 2022

Anxiety Disorder Survivor (Part 2)

Assalamu'alaikum^^

Wohooo, I'm so proud of myself!

Hari Minggu, tanggal 25 September, untuk pertama kalinya aku ke mall lagi setelah hampir tiga bulan aku cuma di rumah, ke kantor, dan ke Rumah Sakit. Aku ke mall mau nyari sepatu, makan, dan nonton. Awalnya orang tuaku ragu, tapi aku meyakinkan mereka bahwa aku bakal baik-baik aja dan aku janji bakal pulang sebelum malam. Ya, umurku udah hampir kepala tiga, tapi aku masih diperlakukan kek anak TK. 

Tentunya aku nggak sendiri. Aku dijemput sahabatku yang cuma sebiji, namanya Susanti. Sesuai rencana, pukul 11 kami ke Epicentrum Mall dulu untuk beli sepatu dan makan. Di jalan aku ngerasa baik-baik aja. Tapi ketika masuk parkiran mall, aku mulai ngerasa sedikit anxious

Susan nyuruh aku gandeng tangannya supaya aku nggak hilang karena kepalaku agak pusing ngeliat keramaian. Aku yang biasanya picky kalau beli sepatu, akhirnya cuma milih bentar dan langsung bayar. Bulan Desember nanti ada acara yang saaangattt penting buatku, jadi aku beli high heels brokat yang tingginya lebih dari 5 cm, biar aku keliatan tinggi kek Anya Geraldine.

Friday, September 16, 2022

Anxiety Disorder Survivor

Assalamu'alaikum^^

Life is unpredictable. We never know what's coming next.

Aku yakin, teman-teman sekolahku pasti mengingatku sebagai anak yang berprestasi, ceria, dan bisa apa aja. Bahkan aku pernah dapat julukan "Google Berjalan" karena aku selalu bisa menjawab pertanyaan apa pun, entah berkaitan dengan akademik atau nggak.

Aku jago di semua mata pelajaran, sering ikut lomba, dan hampir selalu menang. Aku nggak pernah mengalami masalah akademik semasa sekolah. Hidupku dipenuhi dengan pujian dan ekspektasi tinggi dari orang-orang. 

Aku gengsi kalau nggak bisa. Aku malu kalau nggak tahu. Instead of nanya orang yang bisa dan tahu, lebih baik aku nyari tahu apa pun sendirian. Pantang bagiku untuk meminta bantuan orang lain. 

Kupikir aku hanya perfeksionis dan ambisius aja. Nyatanya, hal yang keliatannya sepele ini berdampak besar saat aku masuk ke dunia kerja. Aku nggak suka keliatan nggak baik-baik aja, sehingga banyak masalah yang akhirnya kupendam sendirian. Aku nggak suka keliatan nggak bisa, sehingga semua orang yang minta tolong, selalu kubantu.

Sunday, September 11, 2022

Rehat Sejenak

Mereka bertanya-tanya, kenapa aku menghilang? Padahal aku sedang mencari ketenangan. Mereka heran, kenapa aku tidak datang ke pesta padahal aku diundang? Karena aku sedang muak dengan kebisingan. 

Lagi pula di kepalaku sudah ada pesta. Riuh suaranya. Ada suara yang menyuruhku jangan berputus asa. Ada pula suara yang menyuruhku menyerah saja. Suara mana yang harus kupercaya?

Aku sedang tidak baik-baik saja. Tapi, bukankah hidup memang begitu? Ada kalanya kita senang. Ada kalanya kita ingin menghilang. Bukan mati. Hanya menghilang. Sebentar.

Untuk kali ini, aku ingin sendiri. Jangan dicari. Jangan dikasihani. Aku sedang mencoba berdamai dengan segala hal yang telah terjadi.

Menyendiri adalah caraku melindungi diri, karena tiap kali aku membuka hati, ada saja yang menyakitinya dengan keji. Namun aku bisa apa? Balas dendam pun aku tak kuasa.

Maka, biarkan aku rehat. Akan kututup pintuku dengan rapat. Semoga ketenangan berkenan memelukku erat.

Sunday, September 4, 2022

Nala

Namanya Nala
Perempuan sederhana yang tulus hatinya

Saat prianya minta satu
Nala beri ia seribu
Bahkan saat prianya tak minta apa-apa
Nala beri ia segalanya

Namun hati si pria jatuh
Pada perempuan lain yang tak butuh
Perempuan yang diam saja
Tak ada rasa
Tak ada usaha apa-apa

Nala patah hati
Rasanya mati
Tak percaya cinta lagi


(Terinspirasi dari lagu Tulus - Nala)

Friday, August 5, 2022

Happy Birthday to Me

Assalamu'alaikum^^

Today is my birthday. Alhamdulillah, I'm still alive and healthier than yesterday.

Tahun ini banyak hal yang kulalui. Sepertinya aku semakin bijak dalam menghadapi banyak hal. Aku lebih tenang dalam menghadapi kehilangan. Aku juga lebih memikirkan kesehatan jiwaku dibanding memikirkan orang-orang yang menyakitiku.

Allah Maha Baik. Doaku dikabulkan satu per satu. Orang tuaku sehat, rezekiku lancar, dan pekerjaanku dimudahkan.

By the way, semakin dekat dengan usia 30 ya. Dulu kupikir, orang-orang yang berusia di atas 25 itu udah tua. Nyatanya sekarang aku masih merasa muda, haha. Alhamdulillah juga aku masih sering dikira berusia 23 - 25. Walau profile wajah dan tubuhku masih keliatan muda, tapi nggak bisa dipungkiri bahwa kerutan halus di wajahku mulai bermunculan. But thanks to the technology. Skincare anti aging dan treatment di klinik kecantikan memberiku harapan bahwa aku tetap bisa keliatan fresh walau nanti udah masuk usia kepala tiga.

Friday, June 24, 2022

Main ke Wisata Alam Gunung Jae

Assalamu'alaikum^^

Hai, guys. Alhamdulillah ya hatiku masih terketuk untuk membuka blog ini lagi. Pengennya sih tiap bulan nulis minimal 2 kali. Tapi apa daya, itu hanya anganku saja.

Entah kenapa setahun belakangan ini aku hidup tanpa ambisi. Padahal dulu aku bercita-cita, kalau punya duit tuh aku pengen sering jalan-jalan ke luar kota atau ke luar Indonesia. Nyatanya, enakan rebahan aja. Mungkin karena aku menua. Energinya makin nggak ada. Hahaha.

Senin sampai Sabtu sibuk cari cuan. Biasanya hari Minggu rebahan, makeup-in orang, nge-mall, nonton, nyalon, atau ke coffee shop buat nongkrong. Ketemunya sama temen yang itu-itu aja pula. Malah kadang sendirian. Males banget memperluas pertemanan.

Dulu, minimal sekali dalam sebulan aku pasti liburan. Kadang staycation, kadang ngebolang. Bahkan dulu tuh terniat banget sampai harus nyiapin outfit biar fotonya cetar. Sekarang? Pake sweater dan loafers/sneakers udah jadi andalan.

Thursday, June 2, 2022

I Love My Life

I'm so thankful
I'm very grateful
I have nothing to complain about

Life gets better
I feel happier
My heart feels calmer

They left me
I'm lonely
But I feel more worthy

I love my life
I have a million reasons to stay alive

Thursday, April 21, 2022

Hati-Hati di Jalan

Sudah setengah jam aku duduk di food court ini. Tangan kananku masih terus mengaduk matcha latte yang telah kupesan. Rasanya kurang sesuai dengan ekspektasiku. Terlalu manis. Aku suka matcha yang agak pahit. Biar sama dengan hidupku.

Mall ini sepi. Hanya ada beberapa pengunjung saja. Makanya aku suka. Menurutku, tempat yang ramai itu mengerikan. Membuat kepalaku sakit dan perutku mual. Tempat sepi sangat menyenangkan. Aku bisa fokus bercengkerama dengan pikiranku, atau fokus berbincang jika ada temanku.

Seorang pria berkemeja hitam menghampiriku. Diletakkannya ponsel dan tasnya di atas meja. Kemudian dia duduk di sampingku. Tangan kanannya menyentuh kepalaku. Diusapnya beberapa kali. Tampak kekhawatiran pada raut wajahnya.

"Are you okay?" tanyanya.

"As you can see," jawabku.

"Kamu nggak nangis, kan?" 

"Nggak sama sekali. Justru aku bingung, kenapa aku nggak nangis, ya? Aku sedih dan kecewa. Tapi hatiku rasanya... hampa."