Assalamu'alaikum^^
Yeayyy, akhirnya bisa ngeblog lagi.
Ternyata udah lama ya saya nggak ngeblog, dari zaman Elif masih season 1 sampai sekarang Elif udah season 2. Di season 2, Kenan belum tau kalau Elif itu anak kandungnya. Tapi seenggaknya saya bahagia karena akhirnya Arzu masuk penjara.
Ternyata udah lama ya saya nggak ngeblog, dari zaman Elif masih season 1 sampai sekarang Elif udah season 2. Di season 2, Kenan belum tau kalau Elif itu anak kandungnya. Tapi seenggaknya saya bahagia karena akhirnya Arzu masuk penjara.
Nah, di postingan kali ini, saya nggak akan membahas tentang Drama Turki Elif, karena nantinya postingan ini bakal jadi panjang, mengalahkan panjangnya perjuangan melupakan kenangan pahit di masa silam. Saya pengen membahas tentang 'judge'. Udah nggak asing lagi dong dengan kata judge. Berdasarkan terjemahan di google, judge itu artinya menilai, menduga, atau menghakimi. Sekarang kita hidup pada zaman dimana orang-orang seneng banget nge-judge apa pun yang dilihatnya. Nggak jarang ada yang nge-judge terang-terangan sampai akhirnya menyakiti perasaan orang.
Sadar nggak, nge-judge terang-terangan itu adalah perbuatan yang sangat nggak menyenangkan. Terkadang orang-orang terlalu sibuk nge-judge orang lain yang bahkan nggak dikenalnya dengan baik. Hellooo, siapa lo?
Sadar nggak, nge-judge terang-terangan itu adalah perbuatan yang sangat nggak menyenangkan. Terkadang orang-orang terlalu sibuk nge-judge orang lain yang bahkan nggak dikenalnya dengan baik. Hellooo, siapa lo?
Orang kurus dibilang kurang gizi, orang gendut dibilang nggak bisa kontrol diri.
Nggak dandan dibilang jelek, udah dandan malah dibilang fake.
Jomblo dibilang merana, udah taken tetep dikira nggak bahagia.
Nikah muda dibilang MBA, nggak nikah-nikah dibilang perawan tua.
Selfie dalem mobil dibilang pamer kekayaan, selfie dalem angkot dibilang pencitraan.
Selfie dalem mobil dibilang pamer kekayaan, selfie dalem angkot dibilang pencitraan.