Diminta untuk mempelajari hal baru tentunya nggak sulit untukku. Justru mengajari orang lain yang membuatku agak tertekan. Bukan karena aku kesusahan dalam mengajar, tapi karena standarku ketinggian. Being a perfectionist is pretty exhausting. Aku pengen orang yang kuajari bisa sepadan denganku atau lebih dariku. Honestly ini melelahkan. Nyatanya nggak semua orang bisa seambisius dan sepeduli itu dengan pekerjaan. Ada yang pengennya biasa-biasa aja, yang penting kerjaannya kelar semua.
Jumat minggu lalu aku kontrol ke psikiater. Kuceritakan tentang keresahan ini. Kata dr. Lusiana, aku harus belajar untuk menurunkan standar. Manusia diciptakan dengan kemampuan dan kepekaan yang berbeda. Sulit membuat orang lain menjadi seperti kita. Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar. Pun kalau orang yang diajari sering melakukan kesalahan, jangan merasa gagal. Terus ajari sampai kesalahannya berkurang.
Hm, semoga aku bisa ya. Aku selalu berusaha memberikan yang terbaik, apa pun pekerjaan dan posisiku. Aku pengen, at least, staf yang menggantikanku berusaha melakukan pekerjaan dengan hati-hati dan sepenuh hati.
Oh ya, sudah 7 bulan aku rutin kontrol ke Poli Jiwa. Alhamdulillah, kondisiku sudah membaik. Panic attack sudah nggak kambuh lagi. Dosis obat juga makin diturunkan. Dulu aku harus kontrol seminggu sekali, sekarang 2 minggu sekali. Semoga tahun ini aku bisa lepas obat. Aamiin.
Orang-orang sering nggak menyangka kalau aku sakit jiwa karena aku keliatan baik-baik aja. Beberapa jenis sakit jiwa kan emang nggak keliatan ya, shay. Aku sering ngobrol dengan pasien rawat jalan lainnya. Banyak yang kondisinya sama sepertiku, bahkan ada lebih parah dariku. Yah, seenggaknya aku nggak ngerasa sendirian dan banyak yang memvalidasi anxiety yang kurasakan.
Selain bisa lepas obat tahun ini, targetku yang lain adalah membeli motor baru. Motorku yang kuberi nama BBB (Bukan Beat Biasa) sudah 12 tahun usianya. Sudah nggak nyaman dipakai menempuh jarak jauh. Aku selalu punya hubungan emosional yang erat dan barang-barang yang kupunya, makanya kuberi nama. Sebenarnya aku nggak tega mengganti BBB dengan yang lain. Walaupun BBB sering diceng-cengin temen-temenku, tapi aku sayang. Kalian boleh hina aku, tapi jangan hina motor Beat-ku, wkwk. Rencananya aku bakal beli Scoopy Prestige Green. Cakep banget warnanya.
Actually aku punya banyak target lainnya. Salah satunya, aku pengen memperbanyak tabunganku tanpa harus pelit lagi ke diri sendiri. Sepertinya tahun lalu aku terlalu hemat deh, haha. Apalagi tahun ini gajiku naik 2 kali lipat. Seharusnya aku bisa lebih membahagiakan diri sendiri. Asyikkk, jajan apa ya enaknya? Mending liburan ke Jogja atau Singapore ya? :3
Oh ya, aku sedang dalam proses mengikhlaskan uangku yang dipinjem temen-temen. Padahal kalau ditotalin, jumlahnya hampir 10 jutaan. Lumayan ya, shay. Tapi yaudahlah, aku nggak ada energi untuk nagih mereka lagi, apalagi yang ditagih selalu ngasih janji palsu. Padahal story-nya jalan-jalan mulu. Daripada capek hati dan lelah menunggu, mending aku block aja mereka semua. Semoga rezekiku makin dilapangkan Allah SWT. Aamiin.
By the way, bulan Januari lalu aku bikin postingan tentang treatment di klinik kecantikan gara-gara mukaku breakout. Alhamdulillah, sekarang sudah sembuh dong. Tahu nggak sembuhnya gara-gara apa? Gara-gara salep 50 ribuan dan 30 ribuan yang diresepin dokter kulit di halodoc, hahaha. Sebenarnya after treatment pun kondisi kulitku sudah membaik. Tapi bekas jerawatnya agak bandel, jadi aku konsul ke dokter kulit. Bener-bener deh kemarin kepercayaan diriku terjun bebas gara-gara jerawatan. Sekarang aku sudah kembali percaya diri lagi dan siap menaklukkan gebetan dunia.
Segitu dulu deh ceritanya. Bulan Maret nanti bakal lebih menantang sepertinya.
